19 November, 2009

Lompatan Imam Raja Basket


Kareem Abdul Jabbar, Lompatan Iman Raja Basket
Islam adalah anugerah yang tinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran umat manusia.
Kalimat itulah yang di ucapkan pria berpostur jangkung   ini,Mungkin Sahabat tahu Sosok Kareem Abdul Jabbar,Pria berasal dari New York yang dengan ikhlas Masuk Islam???baca seluruhnya donk biar tahu he..he..
Diakui banyak pemain basket sebagai salah satu pemain basket terbesar sepanjang masa. Shooting, Slam dunk, rebound, block , maupun aksi lainnya, sangat memukau. Tak jarang, lawannya dibuat kesulitan untuk membendung agresivitas pemain bertinggi badan 2,18 meter ini.Dengan dukungan postur tubuhnya yang sangat tinggi, Kareem Abdul Jabbar sering kali melakukan aksi yang brilian. Lompatannya sering mengundang kagum para penonton maupun tim lawan. Atas aksi dan kesuksesannya membawa klubnya meraih tangga juara, Kareem Abdul Jabbar pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik di kompetisi liga bola basket Amerika Serikat (NBA  Most Valuable Player ). Predikat itu diraihnya sebanyak enam kali.

Selama bermain di ajang NBA, ia berhasil membukukan rekor sebagai pencetak angka tertinggi sepanjang masa dengan 38.387 poin. Karenanya, ia mendapat julukan 'Raja Bola Basket'. Dan berkat prestasinya ini, 19 kali ia terpilih untuk memperkuat tim NBA All-Star.Karier pria kelahiran New York City, 16 April 1947, di ajang bola basket Amerika dimulai ketika bermain untuk tim bola basket kampus, Universitas California, Los Angeles (UCLA). Aksi-aksinya di tim UCLA, mendapat perhatian serius para pelatih basket Amerika Serikat saat itu.Dan tahun 1969, ia mendapat tawaran bermain di level kompetisi basket tertinggi di Amerika Serikat (NBA) dengan bergabung bersama klub Milwaukee Bucks. Di klub barunya ini, ia turut memberi andil besar dengan merebut juara NBA tahun 1970-1971.Pada 1975, ia bergabung dengan tim basket asal Kota Los Angeles, LA Lakers. Di klub inilah karier Kareem makin melesat. Ia berhasil membawa La Lakers merebut sejumlah gelar juara untuk klubnya. Di samping itu, ia juga berhasil merebut gelar pribadi, yakni sebagai pemain terbaik NBA. Di klub ini, ia bermain sejak 1975-1989.
Masuk Islam
Atas aksi-aksinya yang hebat itu, Kareem menjadi salah satu pemain andalan NBA All-Star dan Amerika Serikat dalam ajang Olimpiade. Ia juga menjadi pemain kebanggaan negeri Paman Sam tersebut. Tak hanya itu, ia juga merupakan pemain kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.Ya, pemain bernama lengkap Ferdinand Lewis Alcindor Junior (Jr) ini, adalah salah seorang atlet NBA pemeluk Islam. Ia mendeklarasikan diri sebagai seorang Muslim pada saat kariernya tengah menanjak.Saat itu, seusai mempersembahkan gelar juara NBA untuk Milwaukee Bucks tahun 1971, dan pada saat yang sama merebut gelar pemain terbaik ( Most Valuable Player , MPV) dan 'Rookie of the Year' (Pendatang baru terbaik) di Liga NBA, Kareem menyatakan diri memeluk Islam. Perpindahan kepercayaan dari Katolik menjadi Muslim ini, dirasakannya sebagai sebuah lompatan tertinggi selama hidupnya.

Ayahnya, Ferdinand Lewis Alcindor Sr, dan ibunya, Cora Lilian, adalah seorang pemeluk Katolik. Karenanya, sejak kecil ia mendapatkan pendidikan di sekolah Katolik. Oleh kedua orang tuanya, ia dimasukkan ke Saint Jude School. Ketika duduk di bangku SMA, ia berhasil membawa tim basket sekolahnya menjuarai New York City Catholic Championship.Perkenalan Kareem dengan ajaran Islam terjadi lewat salah seorang temannya yang bernama Hamaas Abdul Khaalis. Ia mengenal Hamaas melalui ayahnya. Seperti halnya sang ayah yang seorang musisi jazz, Hamaas juga pernah mengeluti musik jazz. Dia adalah mantan drumer jazz. Dari Hamaas inilah, kemudian Kareem belajar banyak mengenai Islam. Ia juga sempat berkenalan dengan Muhammad Ali (Cassius Clay) yang sudah menjadi Muslim.

Nama budak
Setelah banyak belajar Islam dari Hamaas, tekadnya untuk memeluk Islam pun semakin bulat. Atas ajakan Hamaas, ia kemudian mendatangi sebuah pusat kebudayaan Afrika di Harlem, di mana kaum Muslimin menempati lantai lima gedung itu. ''Saya pergi ke sana dengan mengenakan jubah Afrika yang berwarna-warni,'' terangnya.Kepada seorang pemuda yang ditemuinya di pusat kebudayaan Afrika ini, ia mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Muslim. Di hadapan mereka, ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika pertama kali mengucapkan kalimat syahadat, mereka memanggilnya dengan Abdul Kareem.Namun, Hamaas berkata, ''Anda lebih tepat sebagai Abdul-Jabbar.'' Sejak saat itu, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1971 atau sehari setelah Milwaukee Bucks memenangi kejuaraan NBA, ia memutuskan untuk mengganti namanya dari Ferdinand Lewis Alcindor Jr menjadi Kareem Abdul-Jabbar. Keputusan untuk mengganti nama tersebut, menurut Kareem, juga didorong keinginan untuk menguatkan identitasnya sebagai orang Afro-Amerika dan sebagai seorang Muslim.

''Saya tidak akan menggunakan nama Alcindor. Secara literal itu adalah nama budak. Ada seorang laki-laki bernama Alcindor yang membawa keluarga saya dari Afrika Barat ke kepulauan Dominika. Dari sana mereka pergi ke kepulauan Trinidad, sebagai budak, dan mereka mempertahankan namanya. Mereka adalah budak-budak Alcindor. Jadi, Alcindor adalah nama penyalur budak. Ayah saya melacak hal ini di tempat penyimpanan arsip,'' terangnya.

Sebagai anak satu-satunya, keputusan Kareem untuk memeluk Islam sempat membuat khawatir kedua orang tuanya. Namun, kekhawatiran tersebut berhasil ia tepis. ''Mereka tahu saya bersungguh-sungguh. Saya pindah agama bukan untuk ketenaran. Saya sudah menjadi diri saya sendiri, dan melakukan itu dengan cara saya sendiri, apa pun konsekuensinya.''
Baginya, Islam adalah anugerah dan hidayah Allah yang tertinggi dalam menunjukkan jalan kebenaran bagi umat manusia.

Rajin Belajar
Di sela-sela kesibukannya bermain basket, Kareem masih sempat meluangkan waktu untuk mendalami Islam. ''Saya beralih ke sumber segala ilmu. Saya mempelajari bahasa Arab. Saya mulai membaca Alquran dalam bahasa Arab. Saya dapat menerjemahkannya dengan bantuan kamus. Untuk menerjemahkan tiga kalimat saya membutuhkan waktu 10 jam, tetapi saya memahami apa yang dimaksudkan secara gramatikal,'' ujarnya.

Namun, diakui dia, cukup sulit baginya untuk bisa menunaikan kewajiban shalat lima kali setiap hari. Kesulitan untuk menjalankan shalat lima waktu ini, terutama dirasakan ketika ia sedang bermain. ''Saya terlalu capai untuk bangun melakukan shalat Subuh. Saya harus bermain basket pada waktu Maghrib dan Isya. Saya akan tertidur sepanjang siang di mana saya seharusnya melakukan shalat Zuhur. Begitulah, saya tidak pernah bisa menegakkan disiplin itu,'' paparnya.Begitu juga tatkala bulan Ramadhan tiba. Aktivitasnya yang cukup padat di lapangan, terkadang memaksanya untuk membatalkan puasa. Untuk membayar utang puasanya ini, Kareem selalu mengeluarkan fidyah.''Karena saya tidak dapat berpuasa di bulan Ramadhan, saya selalu memberi makan sebuah keluarga. Saya memberi sedekah. Saya memberi uang kepada rekan sesama Muslim dan mengatakan kepadanya untuk apa uang itu.'' Pada 1973, Kareem mengunjungi Makkah, dan menunaikan ibadah haji.Pada 28 Juni 1989, setelah 20 tahun menjalani karier profesionalnya, Kareem memutuskan untuk berhenti dari ajang NBA. Sejak berhenti bermain, menurut Kareem, dirinya menjadi semakin baik dan dapat menjalankan semua kewajibannya sebagai seorang Muslim.

''Saya rasa saya harus beradaptasi untuk hidup di Amerika. Yang dapat saya harapkan hanyalah semoga pada Hari Akhir nanti Allah rida atas apa yang telah saya lakukan,'' tukasnya.

Antara Akting, Menulis, dan Melatih

Setelah pensiun bermain basket, berbagai tawaran datang kepadanya. Namun, bukan tawaran untuk melatih sebuah tim bola basket, melainkan tawaran untuk beradu akting di depan kamera. Dunia akting sebenarnya bukan merupakan hal yang baru bagi seorang Kareem Abdul-Jabbar. Ketika masih memperkuat LA Lakers, ia pernah bermain di film  Game of Death yang dirilis tahun 1978. Di film laga ini, ia harus beradu akting dengan Bruce Lee. Tawaran untuk bermain kedua kalinya di film layar lebar datang di tahun 1980. Saat itu ia harus memerankan tokoh kopilot Roger Murdock dalam film komedi  Airplane! .  

Penampilan Kareem di layar televisi dan film tidak berhenti sampai di situ. Ia tercatat pernah bermain di sejumlah serial televisi di Amerika Serikat. Di antaranya adalah serial komedi situasi  Full House, Living Single, Amin, Everybody Loves Raymond, Martin, Different Strokes, The Fresh Prince of Bel-Air, Scrubs , dan  Emergency! . Dia juga muncul di film televisi  Stepen King's The Stand dan  Slam Dunk Ernest . Di serial  Full House , ia harus beradu akting dengan anaknya sendiri, Adam.

Pada 1994, Kareem juga menjajal peruntungannya di balik layar dengan menjadi  co-producer eksekutif dari film televisi  The Vernon Johns Story . Kemudian pada 2006, ia tampil dalam acara  The Colbert Report . Pada 2008 ia berperan sebagai seorang manajer panggung dalam  Nazi Gold .

Di luar dunia akting, ternyata ayah dari Habiba, Sultana, Kareem Jr, Amir, dan Adam ini memiliki bakat yang lain, yakni dalam bidang tulis menulis. Selain dikenal sebagai pemain basket dan bintang film, Kareem juga dikenal sebagai seorang penulis buku. Ia sudah menulis sedikitnya tujuh buku yang kesemuanya  best seller .

Buku-buku hasil karyanya, antara lain  Giant Steps yang ditulisnya bersama Peter Knobler (1987),  Kareem (1990),  Selected from Giant Steps (1999),  Black Profiles in Courage: A Legacy of African-American Achievement yang ditulisnya bersama Alan Steinberg (1996),  A Season on the Reservation: My Sojourn with the White Mountain Apaches yang ditulisnya bersama Stephen Singular (2000),  Brothers in Arms: The Epic Story of the 761st Tank Battalion dan  WWII's Forgotten Heroes yang ditulisnya bersama Anthony Walton (2005), dan  On the Shoulders of Giants: My Journey Through the Harlem Renaissance yang ditulisnya bersama Raymond Obstfeld (2007).Kendati demikian, olahraga basket tidak bisa dipisahkan dari diri Kareem. Salah satu keinginan terbesarnya saat ini adalah bisa melatih salah satu klub NBA. Setelah memutuskan berhenti bermain, posisi tertinggi Kareem hanya sebagai asisten pelatih sejumlah klub NBA. Los Angeles Clippers dan Seattle SuperSonics menggunakan jasanya untuk melatih center muda Michael Olowokandi dan Jerome James.Pada 2005, ia kembali ke Lakers sebagai asisten khusus pelatih kepala Phil Jackson. Tugasnya mengasah kemampuan center muda Lakers, Andrew Bynum. Ia dinilai berhasil dengan semakin meningkatnya performa Bynum. Musim lalu, Kareem berjasa mengantarkan Lakers juara NBA dengan kontribusi 14 poin dan delapan  rebound per  game .

Ia juga pernah menjadi pelatih kepala, tapi hanya di tim sekelas Oklahoma Storm. Tim ini bermain di United States Basketball League pada 2002, sebuah liga kelas bawah tempat para pemain mengasah kemampuan sebelum berkiprah di NBA atau liga-liga lain. dia/sya/taq 
Biodata :

Nama Asli : Ferdinand Lewis Alcindor Jr
Nama Muslim : Kareem Abdul Jabbar
Masuk Islam : 1971
Lahir : New York City, 16 April 1947
Orang Tua : Ferdinand Lewis Alcindor Sr dan Cora Lilian
Klub Pertama : Tim Basket UCLA

Klub Profesional :
- Milwaukee Bucks (1969-1975)
- LA Lakers (1975-1989)

Penghargaan:
- Enam kali NBA MPV (1971-1972, 1974, 1976-1977, 1980)
- 19 kali menjadi tim NBA All Star (1970-1977 dan 1979-1989).
- Dua kali Finalis NBA MPV (1971, 1985)
- 10 kali All-NBA Team (1971-1973, 1974, 1976-1977, 1980-1981, 1984, 1986).
- Lima kali All-NBA Second Team (1970, 1978-1979, 1983, 1985).
- Lima kali NBA All-Defensive First Team (1974-1975, 1979-1981)
- Enam kali NBA All-Defensive Second Team (1970-1971, 1976-1978, 1984).
- NBA Rookie of The Year (1970)
- NBA All-Rookie Team (1970); dan banyak lagi

Prestasi :

- Juara NBA (1971) bersama Milwaukee Bucks
- Juara NBA (1980, 1982, 1985, 1987, 1988) bersama LA Lakers
Semoga  fitrah ini tetep jaya amien.....


related Article:

25 Was Commented to “Lompatan Imam Raja Basket”

  • November 19, 2009 at 7:19 AM
    insanitis37 says:

    BIla hidayah telah, berjuta makhluh menghalangipun takkan mampu menahan kehendak Dia Yang Maha Kuasa..
    Selamat bagi merekea yang hidupnya diterangi dengan cahaya hidayah

    Nice info sob...
    Keep blogging.
    Btw, boleh tukeran link gak?? kalo berkenan konfirm ya, hehe

  • November 19, 2009 at 7:51 AM
    Unknown says:

    @insan>thnxs ya boleh kok ntar kl dah ok saya visit n konfirm sobat ya...

  • November 19, 2009 at 9:19 AM
    andi wong says:

    Hebaat..Mualaf yg berprestasi yaa.. sungguh telah berkahi allah jalan hidupnya.. :-)

  • November 19, 2009 at 9:43 AM
    Ambar says:

    hidayah datang kapan saja dan kepada siapa saja..

  • November 19, 2009 at 9:57 AM
    Unknown says:

    @mas Andi>iya mas thnxs
    @dhek Ambar>bener dhek thnxs ya

  • November 19, 2009 at 12:43 PM
    AriE ONly says:

    aslkum...

    hidayah terindah yg di dapat mualaf berprestasi...

    salam hangat sobat dari sesama muslim di INdonesia ^_^

  • November 19, 2009 at 1:28 PM

    ohhhhh,,, sebuah prestasi yang mengharumkan!

  • November 19, 2009 at 1:51 PM
    wellsen says:

    wah..Kareem Abdul Jabbar..
    dah lama ga dengar namanya..
    jadi kangen.. hahaha

  • November 19, 2009 at 4:00 PM
    Unknown says:

    @masArie>walaikumsalam wr.wb salam kembali dan thnxs ya mas
    @secangkir>iya its so nice perfect done
    @wellsen>he..he..iya ntar kusampaikan salam sobat

  • November 19, 2009 at 8:00 PM

    Memang bner Islam adalah agama yang penuh kebenaran...bgtulah klo sesorang dah mendapatkan Hidayah Nya serta Inayah Nya.......

  • November 19, 2009 at 9:50 PM

    gak nyangka...ini blog favorit gue nih...semua ada..mulai tokoh sampai film...wuuihhh...mantap..pasti banyak infonya nih..

  • November 19, 2009 at 11:36 PM

    sip sukses selalu ya...

  • November 19, 2009 at 11:55 PM

    boleh deh semuanya top abis... ampe lagi yang punya blog ini... cantik amat...

  • November 20, 2009 at 1:35 AM
    Unknown says:

    @didik>amien semoga fitrah ini terjaga
    @jonli>syukurlah kalo gitu thnxs ya
    @linux kemal>ehm....makasih saya cantik,kamu cakep

  • November 20, 2009 at 1:41 AM

    Alhamdulillah, hidayah Islam semakin tebal dalam diri Kareem

  • November 20, 2009 at 3:52 AM
    Anonymous says:

    Keimanan dan keteguhan,,

    wah patut diterapkan oleh pemuda sekarang2 ini.

  • November 20, 2009 at 4:56 AM
    Unknown says:

    @rifky>amien thnxs ya dah mampir n coment
    @phonank>iya mas thnxs ya

  • November 20, 2009 at 8:19 AM

    Subhanallah... tambha pengetahuan nih.. tentang imam di lapangan basket...
    bukan hanya jago basket...
    tapi dia juga.....
    item manis....hahaha
    ........TAMPAN...........
    ajieb....
    (smoga bebz♥ ku ga ikutan baca ini, amien) >_<


    syukron buad infonya yg satu ini yaa ka...
    pit kira cm keturunan arab aja yg jago basket, tampan dan beragama islam....
    tapi ternyata di USA juga ada...
    Subhanallah ^_^

  • November 22, 2009 at 2:01 AM
    IPTEK Online says:

    http://exchange.iptek-online.com to Link Exchange with us

  • November 22, 2009 at 2:19 AM
    Unknown says:

    @put n iptek>thnxs

  • November 22, 2009 at 12:26 PM
    loverbox says:

    popular betul dia ye...pandai dia main basketball...patutlah muka seperti pernah tengok..rupa-rupanya pemain basketball terkemuka..

  • August 4, 2011 at 7:06 AM

    Subhanallah...semoga kita yang sudah memeluk agama islam semakin meningkatkan taqwa dan iman kita kepada Allah Swt....amin

  • January 10, 2013 at 10:58 AM
    agen ibcbet says:

    subhanallah sebagai pencinta basket...... jadi terharu banget gini.

  • March 29, 2013 at 9:12 AM

    Hebat banget,

  • April 2, 2016 at 2:51 PM

    Time cannot be packaged and ribboned and left under trees for christmas morning.Time can't be given.But it can be shared

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda/Thanxs for Ur Comments/
感谢您的评论 dan please dont SPAM yach...

 

Dhana Arsega/戴安娜 Copyright © 2011 --Edit and Converted by Dhana Arcamo