06 February, 2010

Persaingan Pasar Batik dengan China

بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Batik Local Mampu Bersaing dengan Batik China
SubhanAllah seneng rasanya ternyata produk negri kita(Indonesia)tidak kalah dengan produk china yang memiliki kesamaan yakni tentang  Batik.Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu meyakini industri batik lokal mampu bersaing dengan batik murah dan massal dari Cina. Hal itu karena batik buatan pengrajin Indonesia berkualitas tinggi dan memiliki banyak corak sehingga mampu memenuhi minat konsumen.
"Kalau kita, menurut saya, pengrajin tidak terganggu. Yang penting variasinya. Orang kan tetap akan memilih variasi daripada yang murah dan coraknya sama. Mereka (pengrajin) juga merasa bisa bersaing,’’ katanya di Kantor Kemenko Kesra, Jumat(kemarin).
Ehm sungguh berita yang berkaitan dengan ekonomi yakni Persaingan Pasar Batik antara china dengan Indonesia.... saya bangga produk Insonesia tidak kalah dengan produk China

Menurut Mari, industri batik tanah air memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan berkontribusi positif terhadap produk domestik bruto nasional (PDB). Pada 2008, industri batik nasional memiliki angka ekspor 78 juta dolar AS dangf menyerap 603 ribu tenaga kerja.Jumlah yang sangat memuncak luar biasa.
Sedangkan, unit usaha yang dipekerjakan melalui industri batik ini adalah sebanyak 50.315 unit. "Industri kreatif itu sekitar 7,9 persen PDB 2008 dimana fesyen sekitar 25-27 persen. 50 persennya adalah berbasis batik,’’ ujarnya.Wah perkembangan yang cepat melajunya he..he..
Mari menyebutkan, ekspor batik tahun lalu sempat mengalami penurunan disebabkan penurunan permintaan pasar luar negeri. Namun, ia tidak menyebutkan angka pastinya. "Untuk 2010, kita targetkan balik lagi ke angka 2008. Setelah itu, kita harapkan bisa meningkat terus,’’ katanya.
Untuk mendorong pertumbuhan industri dan ekspor batik nasional, menurut Mari, pemerintah terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah mencari cara agar biaya produksi batik tidak meningkat akibat konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas.Inilah yang perlu di upgrade dengan baik,semoga lancar gitu yach...

"Yang harus kita jawab bagaimana konversi gas ke minyak tanah, kompornya, suplai gasnya, supaya tidak meningkatkan biaya produksi dan bagaimana kalau minyak tanah itu kan bisa diatur apinya, kalau dengan gas sedang dieksperimen apinya untuk bisa kecil sama seperti kompor minyak tanah,’’ katanya.Siip juga yang di sampaikannya
Wah disamping itu pula sungguh luar biasa.Menanggapi pengakuan UNESCO atas batik, Mari menilai hal itu cukup penting. Alasannya, pengakuan itu bisa mendorong nilai bagi pengembangan industri batik Indonesia. Selain itu, batik telah menjadi identitas bangsa Indonesia. ‘’Bila masyarakat kita bangga menggunakan batik sebagai bagian identitas kita, dengan sendirinya itu akan menciptakan pasar.

Semoga karya negri kita Indonesia tetep baik berkualitas dan tentunya meningkat dan menembus pasar internasional amien,Thnxs for Miss Ririn and Miss Ayu(共和国信息) .semoga postingan ini bermanfaat dalam menyiarkan berita amien,,,


related Article:

41 Was Commented to “Persaingan Pasar Batik dengan China”

  • February 6, 2010 at 3:56 PM
    Sohra Rusdi says:

    Terimakasih infonya baru tahu kalau ada batik dari china

  • February 6, 2010 at 4:56 PM
    hendro says:

    saya baru tau kalau di china ada batik,terima kasih atas infonya dhan,salam sukses

  • February 6, 2010 at 5:10 PM

    Saya pernah dengar kita malah mengimpor batik dari China.. woow

  • February 6, 2010 at 7:21 PM

    aku baru tau ada batik china...

  • February 6, 2010 at 8:20 PM

    kalau misalnya kita jual ke luar negeri, udah pasti kita yang menang walaupun agak mahal.. karena kualitasnya nggak bohong. kalau diluar, batik itu bukan hanya sekedar kain, tapi juga sebuah karya seni... kenapa ya kit nggak bisa menganggap seperti itu... hehehehe

  • February 6, 2010 at 9:14 PM
    arboqskii says:

    waaaa..kemas page kamu nie...

  • February 6, 2010 at 9:15 PM
    Unknown says:

    mas Munir>sama sama semoga bermanfaat

    mas hendro&sis Clara>saya juga baru tahu kok he..he..

    Nin>bener yang anda sampaikan thnxs komentnya yach

  • February 6, 2010 at 9:16 PM
    Unknown says:

    mas Munir>sama sama semoga bermanfaat

    mas hendro&sis Clara>saya juga baru tahu kok he..he..

    Nin>bener yang anda sampaikan thnxs komentnya yach

  • February 6, 2010 at 9:16 PM
    Arjuna says:

    assalamualaikum..

    tenk'z kak, dh bknjung kelangitsenja

    o yaa,,,
    kalu masalah batik, ga bakalan ada yang sebagus indonesia,,
    indonesia lebih keren..
    aku cinta indonesia..

    o yaaa,, aku suka tulisannya yg tulisan
    " cintailah sewajarnya biar ga sakit mendalam
    bagus...

    sukses...

  • February 6, 2010 at 9:34 PM
    Unknown says:

    mas encik>silahkan aja mas

    hAdsenc>bener yg anda katakan,ehm thnxs ya

  • February 6, 2010 at 10:10 PM
    Rizkyzone says:

    kemaren dah lihat beritanya d tivi..... batik cina di label batik solo, plagiat nich.....

    siap menjadi the next blogger master "Ngarep Mode on"

  • February 6, 2010 at 11:28 PM

    kalau semuanya kalah dari china,abis donk hehehe...yaaa pasti ada salah satu prosuk kita yg gak bisa disaingi oleh negara lain gitu loh :)

  • February 7, 2010 at 7:25 AM

    batik from indonesia is the best............

  • February 7, 2010 at 7:57 AM
    enda fiVers says:

    saya bangga memakai batik Indonesia...

  • February 7, 2010 at 12:11 PM
    kibagus says:

    yang penting kita harus percaya diri ....!!
    jangan pernah takut untuk bersaing....., kalo belum bertanding udah kalah repoot...!!
    sukses....!!

  • February 7, 2010 at 12:59 PM
    Unknown says:

    rizky>ehm selamat nuh jadi master

    sis anita>bener juga ya

    famous>yes its true thnxs

    enda>amien....

    kibagus>bener ki.thnxs ya komentarnya

  • February 7, 2010 at 1:34 PM

    Terima kasih sharing artikelnya, kalau dilihat dari jenis batik Indonesia sangat beragam coraknya dan kualitasnya bagus. Perlu diupayakan untuk mendaftarkan corak dan motif batik Indonesia untuk memperoleh nomor registrasi Hak Cipta atau Hak Paten agar bisa melakukan tuntutan hukum apabila ada peniruan dari Perusahaan atau bangsa lain dengan membuat batik yang sama dengan kualitas dan harga yang rendah.

  • February 7, 2010 at 2:39 PM

    Produsen batik dalam negeri harus meningkatkan mutu produksi agar sanggup bersaing dengan produk luar.

  • February 7, 2010 at 4:51 PM
    Kika says:

    Wahhh menyenangkan sekali, semoga karya asli Indonesia makin dikenal, amin.\
    Salam

  • February 7, 2010 at 7:05 PM

    Batik Indonesia harus selalu kita lestarikan. Jangan sampai batik kita ketinggalan dengan batik China sejak berlakuknya perdagangan bebas.

  • February 7, 2010 at 7:22 PM
    Unknown says:

    Alhamdulillah...batik sudah menjadi tren di dunia...semoga tetap jaya..

  • February 7, 2010 at 9:32 PM
    NURMANTO says:

    weleh.. beneran ta??... salut dach buat Indonesia....!!! semanga terus Indonesia....!!!! pasti semua Produk Luar kalah dengan Indonesia. amien..!!

  • February 7, 2010 at 10:15 PM
    del says:

    sebagai bangsa indonesia kita harus selalu siap dalam menghadapi persaingan perdagangan bebas..

  • February 7, 2010 at 10:21 PM
    Unknown says:

    lora>saya juga ucapin makasih ya

    mas setiawan.siip bener mas thnxs ya

    kika>iya thnxs ya

    arum>bener sis semoga semakin jaya ya

    kak Willyo>amien semoga kak

    mas Nurmanto>amien semoga ya mas

  • February 7, 2010 at 10:31 PM
    Unknown says:

    del>iya bener karena persaiangan bila di tempatkan pada tempatnya yang baik akan menjadi potensial thnxs ya

  • February 7, 2010 at 10:58 PM

    Alhamdulillah ada info berharga seputar batik..

    Nice blog, I like this. Thx

  • February 7, 2010 at 11:00 PM

    Mantab.. Blognya.. Infonya bagus2.. Salam kenal yaa,,,,

  • February 7, 2010 at 11:35 PM
    Blogger says:

    wah seru hebat negri ini bisa bersaing, semoga tambah maju...
    nice info mbak...salam knal

  • February 8, 2010 at 12:17 AM
    Frank says:

    Artikel yang keren mengangkat tentang batik....

    salam blogger ya...

  • February 8, 2010 at 12:30 AM
    phonank says:

    Batik Indonesia bisa bertahan bukan karena pengakuan dari UNESCO atau pihak-pihak asing. Namun, lebih dikarenakan kualitas dan mutu yang bagus dari para tangan-tangan kreatif bangsa indonesia yang membuat pasar batik Indonesia tetap stabil dan kian pesat...

    hidup Batik

  • February 8, 2010 at 1:53 AM
    dika says:

    nice info sis.keren..batik harus kita lestarikan agar tidak kalah dengan prosuk luar.. :-)

  • February 8, 2010 at 1:59 PM
    Ҝarlz says:

    Batik Indonesia ga ada yg bisa ngalahin.. meski ada batik2 lain.. Indonesia tetep No. 1 dnk !

    Nice info Kak.. Sukses Slalu !

  • February 8, 2010 at 2:08 PM
    Unknown says:

    ehm thnxs ya all comentator

  • February 8, 2010 at 3:18 PM
    Anto Blog's says:

    thanks atas infonya....

  • February 8, 2010 at 7:10 PM
    sendal jepit says:

    batik china ??? pasti nuansanya serba naga, dan dominan warna merah, tul ga' mbak ?

  • February 8, 2010 at 7:58 PM
    Ambar says:

    batik batik.. semakin suka pake batik asli Indonesia nie..

  • March 10, 2010 at 5:42 PM
    safru says:

    Batik????? kalau mendengar kata itu yang terlintas hanya nama Indonesia

  • April 13, 2011 at 12:35 PM

    Let me alpha by adage nice post Im not abiding if it has been talked about but if application Chrome I can never get the absolute website to amount after auspicious abounding times Could just be my computer Thanks

  • July 4, 2013 at 10:21 PM
    batik solo says:

    kita pertahankan warisan budaya kita,..oke

  • July 4, 2013 at 10:23 PM
    batik jogja says:

    yang penting kualitas kita pertahankan jangan asal murah batiknya

  • March 31, 2016 at 4:38 PM

    Believe me, It would be better if we didn't meet again. Go back to school. Go back to your life. And next time they ask you, say no. Killing is for grown-ups and you're still a child.

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda/Thanxs for Ur Comments/
感谢您的评论 dan please dont SPAM yach...

 

Dhana Arsega/戴安娜 Copyright © 2011 --Edit and Converted by Dhana Arcamo