16 December, 2009

Hidayah Sang Penyair



بِسْمِ اﷲِالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
  السلام عليكم جميعا ، والله معنا ، في بسم الله الرحمن الرحيم

Martin Lings, Hidayah Allah untuk Sang Penyair

Ehm pagi-pagi sudah disajikan berita yang memberikan kehangatan tubuhku yang kedinginan menggigil di musim dingin ini,AlhamduLillah kabar terbaru lagi saya dapatkan dari negri sebrang he..he..weleh....sueneng tena rek ben piye ngunu loh...
Menyebut nama Abu Bakr Siraj Ad-Din, mungkin tak banyak orang yang mengenalnya. Ketika disebut nama Martin Lings, tentu hanya sebagian umat Islam yang mengetahuinya. Namun, bagi kebanyakan pelajar, peneliti, dan tokoh muslim, nama Martin Lings sangat populer. Karena, tulisan dan karya-karyanya mampu memberi inspirasi banyak orang dalam mempelajari Islam. Padahal, sang penulis dulunya seorang pemeluk Kristen yang taat. Berkat hidayah Allah, ia pun memeluk Islam dan menjadi mualaf.

Salah satu karyanya yang sangat fenomenal berjudul Muhammad, Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources), diterbitkan tahun 1983. Buku yang berisikan biografi Rasulullah SAW ini didedikasikan untuk pemimpin Pakistan, Zia ul-Haq.Dengan gaya narasi (bertutur) yang halus dan mudah dipahami, Martin Lings mampu menghadirkan sebuah riwayat hidup dan perjalanan seorang tokoh inspiratif bagi dunia, yakni Nabi Muhammad SAW. Ia menulisnya dengan sangat detail dan mengagumkan.Oleh banyak kalangan, buku ini dinilai sebagai salah satu buku biografi Rasulullah SAW yang terbaik dan pernah diterbitkan. Tentunya, hanya seseorang yang berkemampuan istimewa yang bisa menghasilkan sebuah buku yang berkualitas dan menyentuh. Itulah yang dilakukan Martin Lings karena kecintaannya pada Sang Uswatun Hasanah, Nabi Muhammad SAW.

Banyak sudah pembaca yang memuji karya cendekiawan Inggris ini. Orang menyebutnya tour de force, karya nan tiada bandingannya. Ditulis dari perspektif seorang cendekiawan-sejarawan yang juga mempraktikkan Islam dalam keseharian, buku tersebut cepat terkenal dan menjadi salah satu bacaan wajib mengenai kehidupan Nabi Muhammad SAW. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa serta memperoleh sejumlah penghargaan dari dunia Islam.Profesor Hamid Dabashi dari Columbia University mengungkapkan kekagumannya. ''Ketika membaca buku Muhammad karya Lings, kita akan bisa merasakan semacam efek kimia pada narasi dan komposisi bahasa yang terkombinasi dengan keakuratan serta gairah syair. Lings adalah cendekiawan-penyair,'' katanya.

Selain buku di atas, nama Martin Lings juga banyak dikenal dari berbagai karya-karyanya yang lain. Di antaranya adalah terjemahan teks Islam, puisi, seni, dan filsafat. Dari tulisan-tulisannya itu, Lings kerap disejajarkan dengan peneliti seni berkebangsaan Swiss-Jerman, Titus Burckhardt; tokoh filsuf abadi dan metafisikawan Prancis, Rene Guenon; serta cendekiawan Jerman, Fritjhof Schuon. Martin Lings sangat identik dengan seorang sufi yang gigih dalam menyebarkan Islam di Barat melalui tulisan-tulisan dan artikel-artikelnya yang tajam dan kritis.Namun, hal yang paling berkesan dari Lings adalah keterkaitan karya dengan jiwa ihsan (keindahan dan kecemerlangan) yang dimilikinya. Ia mencurahkan jiwa dan hatinya dalam menghasilkan sebuah karya yang inspiratif, jelas, dan berkualitas.

Kini, sang tokoh sudah tiada. Pada 12 Mei 2005 lalu, Lings mengembuskan nafas terakhir dalam usia 96 tahun di kediamannya di kawasan Westerham, Kent County, Inggris. Umat Islam di seluruh dunia pun berkabung atas wafatnya penyair sufi modern terkemuka ini.Berasal dari keluarga pemeluk Kristen Protestan, Lings lahir di Burnage, Lancashire, Inggris, pada 24 Januari 1909. Meski begitu, dia menghabiskan masa kecilnya di Amerika Serikat, mengikuti ayahnya. Ketika keluarganya kembali ke Inggris, dia didaftarkan ke Clifton College, Bristol. Kemudian, Lings melanjutkan pendidikannya di Magdalen College, Oxford. Ia belajar literatur Inggris dan memperoleh gelar BA tahun 1932. Tahun 1935, dia memutuskan pergi ke Lithuania untuk menjadi pengajar studi Anglo-Saxon dan Inggris Tengah di Universitas Kaunas.

Mengenal Islam
Pada tahun 1939, Lings datang ke Mesir mengunjungi seorang teman dekatnya yang kebetulan mengajar di Universitas Kairo. Temannya ini juga merupakan asisten filsuf Prancis, Rene Guenon. Akan tetapi, pada saat kunjungannya itu, sang teman meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Kemudian, Lings diminta untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh temannya ini. Dia menerima tawaran tersebut. Lings pun mulai aktif belajar bahasa Arab dan mempelajari Islam. Setelah banyak berhubungan dengan ajaran Sufi Sadzililiyah, dia berketetapan hati untuk masuk Islam. Sejak saat itu, ia menjadi pribadi baru dengan nama Abu Bakr Siraj Ad-Din.

Bagi Lings, Islam bukan hanya sekadar agama. Islam menjadi petunjuk hidup umat manusia. Ia sangat terkesan dengan Alquran dan pribadi Rasulullah SAW. Baginya, tak ada tokoh yang melebihi Nabi Muhammad SAW, baik dalam akhlak maupun kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, bukunya yang berjudul Muhammad, Kisah Hidup Nabi merupakan salah satu bukti kecintaannya kepada Rasulullah SAW.

Komitmennya dalam Islam terbawa sepanjang hayat. Bahkan, sepuluh hari sebelum meninggal dunia, Lings masih sempat menjadi pembicara di depan tiga ribu pengunjung pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertajuk Bersatu untuk Sang Nabi yang diadakan di Wembley, Inggris. Lings mengatakan, itu adalah pertama kalinya dia berbicara mengenai makna kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam waktu 40 tahun.Setelah masuk Islam, Lings makin dekat dengan Rene Guenon yang juga sudah memeluk Islam. Dia lantas menjadi asisten pribadi serta penasihat spiritual Guenon.Pada saat tinggal di Mesir, ia menikah dengan Lesley Smalley. Keduanya lantas tinggal di sebuah kamp pengungsi di dekat piramid. Namun, ketika revolusi anti-Inggris oleh kaum nasionalis yang berujung pada kerusuhan melanda Mesir, Lings memutuskan kembali ke Inggris pada 1952.

Sekembali dari negara di kawasan Afrika ini, ia melanjutkan pendidikan ke School of Oriental and African Studies, London, hingga mendapat gelar doktor. Tesisnya mengenai seorang sufi terkenal asal Ajazair, Ahmad al-Alawi, yang kemudian ia terbitkan menjadi sebuah buku dengan judul A Sufi Saint of the Twentieth Century. Sementara itu, sang istri yang berprofesi sebagai psikoterapis bekerja sesuai bidangnya itu.Kemudian, tahun 1955, dia bekerja sebagai asisten ahli naskah kuno dari kawasan Timur pada British Museum. Pekerjaan itu dilakoninya hingga hampir dua dasawarsa.

Tahun 1973, Lings merangkap kerja di British Library, di mana dia memfokuskan perhatiannya terhadap kaligrafi Alquran. Beberapa tahun kemudian, dia memublikasikan karya klasiknya pada subjek yang sama, yaitu The Qur'anic Art Of Calligraphy And Illumination, bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Dunia Islam tahun 1976.Sejak itu, Lings pun mulai menulis secara teratur. Karya-karyanya, selain sufisme dan buku-buku lainnya, meliputi artikel mengenai tasawuf pada terbitan Cambridge University, Religion in the Middle East dan The Eleventh Hour: The Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy, serta banyak artikel untuk jurnal kuartalan, Studies in Comparative Religion. Jurnal itu turut andil dalam memperluas cakrawala dunia Barat dalam memahami ketinggian Islam.

Pengagum Shakespeare
Selain berkutat dalam bidang filsafat, Lings juga berkiprah di bidang seni. Kiprah awalnya di bidang seni dimulai pada tahun 1944 dengan memproduksi sandiwara Shakespeare. Para pemainnya tak lain adalah para muridnya sendiri.
 Ia memang senang mempelajari karya-karya pujangga itu. Ketertarikannya pada karya-karya Shakespeare lantas membawanya, sekitar 40 tahun kemudian, membuat buku berjudul The Sacred Art of Shakespeare: To Take Upon Us the Mystery of Things. Sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karya Lings, Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran Charles pun bersedia memberikan kata pengantar dalam buku ini.

Dalam kata pengantarnya, Pangeran Charles menulis, ''Kejeniusan khusus yang dimiliki Lings terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan, seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya. Teks-teks dasar yang ia sajikan dalam karya teater ini telah meninggalkan kesan yang mendalam, tidak hanya kepada para pecinta karya seni, tetapi juga kepada para pembaca awam.'' nidia zuraya

Biodata :

Nama : Martin Lings
Nama Muslim : Abu Bakr Siraj Ad-Din
TTL : Burnage, Lancashire, Inggris, 24 Januari 1909
Wafat : 12 Mei 2005
Profesi : Pengajar dan Seniman
Istri : Lesley Smalley
Beberapa karyanya :
1. Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources
2. The Sacred Art of Shakespeare: To Take Upon Us the Mystery of Things
3. A Sufi Saint of the Twentieth Century
4. The Qur'anic Art Of Calligraphy And Illumination
5. Religion in the Middle East
6. The Eleventh Hour: The Spiritual Crisis of the Modern World in the Light of Tradition and Prophecy

Semoga semakin berkembangnya Islam semakin baik pula tingkat kualitas islam saya ga mau dikatakan teroris lagi oleh rekan kerja saya,ugh....sebel jadinya sabar dhan...eh sabarkanlah hatiku amien.....,....adari RepNewsDhana/戴安娜



related Article:

32 Was Commented to “Hidayah Sang Penyair”

  • December 16, 2009 at 7:26 AM
    Ical Holic says:

    pengen juga nih jd penyair,,,
    skrg ini udah jrang kykx penyair. klo zaman2 arya kamandanu sech baxk, hehehhe, ke ingat film masa kecilku...

  • December 16, 2009 at 7:48 AM
    safru says:

    Memang biasanya orang yang mualaf akan lebih serius dalam memeluk agama Islam, beda sama kita yang rata2x Islam keturunan

  • December 16, 2009 at 12:06 PM
    Unknown says:

    @masIcal>o gitu ya kenangan masa lalu memanga susah di hilangkan kl di hubungkan dg tema di atas maka kita akan menemukan hikmah tersendiri
    @masSafru>he..he..iya kali mas

  • December 16, 2009 at 12:14 PM
    Rival Aditya says:

    waduh klau gtu aq jg ingin dh jdi penyair...

  • December 16, 2009 at 12:38 PM

    Alangkah indahnya jika jadi penyair.
    Alangkah bahagisnya jadi seorang penyair sekalian menyebarkan agama.

    Sangat bermanfaat sekali jika kita bisa mengambil hikmah-hikmah dari syair yang begitu hebatnya.

    Mbak dhana makasih ya atas infonya...

  • December 16, 2009 at 12:43 PM

    wualah maaf mbak,mungkin ngantuk aku ini.
    mau menulis bahagia kok keliru bahagis,hik hik
    kurang tidur nih aku...
    maaf ya?

  • December 16, 2009 at 1:05 PM
    Unknown says:

    @rival>ehm belajar syairnya riv
    @dhek khus> he..he..jaga keseimbangan tidur dhek

  • December 16, 2009 at 1:15 PM
    ARIF'S says:

    amii...nn semoga islam terus berkembang.
    oh ya mbak dhan tolong linkku di ganti dengan yang baru ya makasih sebelumnya

  • December 16, 2009 at 2:00 PM
    Unknown says:

    @mas Arif>o ..ganti ini tah mas ..siap dech
    thnxs ya

  • December 16, 2009 at 2:25 PM

    Goooood posting mbak dhana, sip2 ;)

  • December 16, 2009 at 2:40 PM
    Unknown says:

    @iqbal >thnxs ya dah nyempatin koment

  • December 16, 2009 at 3:48 PM
    Rizky2009 says:

    setuju m mas safru.... yang sering tak baca seorang mualaf lebih serius dalam mempelajari apa yang baru diyakininya contoh seorang biarawati (lupa namanya)sekarang beliau sudah menjadi muslim sejati, beleu memeluk agama islam karena habis merenungkan surat Al ikhlas.... bila Allah SWT sudah berkehendak g ada yang g mungkin.....

  • December 16, 2009 at 3:59 PM
    Anonymous says:

    Penyair, penyair... hebat. (gak nyambung, hihii)..
    "Kun Fayakun", jika Allah sudah berkehendak maka semua PASTI akan terlaksana. Tak terkecuali seperti cerita diatas...
    Nice post mbak..

  • December 16, 2009 at 4:17 PM
    Unknown says:

    @rizky>penerjemah tambahan nich
    @masAmru>bener mas thnxs ya

  • December 16, 2009 at 4:24 PM

    siapaitu penyair,,? ada macam sajaknya tak, biar paham lahkita ape sajak tu...

  • December 16, 2009 at 5:03 PM
    Unknown says:

    @sec>akan saya cari referensi untuk syair-syair-nya ya thnxs

  • December 16, 2009 at 5:55 PM
    Anonymous says:

    Thanks saya ingin jadi seorang penyair yang berkelana keseluruh Indonesia salam balik ya

  • December 16, 2009 at 7:14 PM
    Unknown says:

    mas Mulyono>ehm semoga tercapai keinginan anda thnxs

  • December 16, 2009 at 9:46 PM

    asslm...dhana..postingannya bagus2...dapat sumber dari mana ya?

  • December 16, 2009 at 10:30 PM
    mizwar iwan says:

    subhanalloh.. Hidayah Allah begitu luas.. Allahu akbar!

  • December 16, 2009 at 11:09 PM

    jadi pnyair tgl harapan blog anaa pnuh tutorial...hiks

  • December 17, 2009 at 12:44 AM
    Unknown says:

    saya baru tau tentang penyair ini...makasih sob telah memberi ku pengetahuan tentang ini...saya sangat menyukainya.

  • December 17, 2009 at 12:45 AM
    phonank says:

    Mbak dhanaaaa...

    Aku sudah berhasil menyelesaikan TAg Impression nya,,,

    dengan judul "WelCome To The Blog Parade"

    Mohon berkenan mampir yah mbak...!

  • December 17, 2009 at 12:45 AM
    phonank says:

    Aku tunggu yah...!

  • December 17, 2009 at 1:07 PM
    alkatro says:

    postingnya keren.. kisah penyair yang menjdi mualaf... konon penyair adalah mahluk yang berperasaan halus; sehingga dia bisa memahami hidayah ajaran Islam dengan kedalaman hati dan kehalusan perasaan..
    alkatro sok tauu he he

  • December 17, 2009 at 3:31 PM
    Unknown says:

    all friends thnxs sorry lagi down...

  • December 19, 2009 at 5:02 PM
    Sohra Rusdi says:

    SubhanALLAHU HIdayah Allah datang kepada siapapun yang dikehendakinya

  • November 28, 2012 at 6:10 AM

    hebat banget

  • November 28, 2012 at 4:19 PM
    Travel umroh says:

    subhanallah hidayah allah sllu datang pada siapa saja

  • January 10, 2013 at 10:57 AM
    agen guavita says:

    subhanallah bagus banget. terharu :')

  • April 2, 2016 at 12:19 PM

    It is in the knowledge of the genuine conditions of our lives that we must draw our strength to live and our reasons for living

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda/Thanxs for Ur Comments/
感谢您的评论 dan please dont SPAM yach...

 

Dhana Arsega/戴安娜 Copyright © 2011 --Edit and Converted by Dhana Arcamo