Seeing is believing

Seeing is believing

Segala Puji hanya milik Allah swt sehingga saya kembali posting,amien.

Setelah berposting seputar The Saw Prize yang telah diselenggarakan di Hongkong dengan sukses kini saya kembali mengutip sebuah kolom serba-serbi dengan adanya sebuah hal yang mampu memberikan dedikasi tersendiri,Dari koran Meng pao saya menemukan artikel yang membuat saya tertarik hinggsa saya mempostingkan Wanita itu kini percaya diri dengan moto pada dirinya Seeing is Believing.

Fu Tiffin(傅提芬)/pelatih( kanan),Quo Giong/Alsa(及郭瓊)(kiri),Huang Xiong(baju merah),Lin wei qiang(林威強)(paling kanan/pelatih dari Asosiasi tuna netra dan konsultasioner Hongkong)

Wanita yang TUNA NETRA mampu mendobrak kreativtas dirinya dengan sebuah penghargaan di bidang olah raga MARATHON,bayangkan saja wanita tersebut mengalami gangguan penglihatan namun tidak menjadikannya luluh semangat,justru Alsa kini percaya diri dengan prestasinya yang memuaskan.Bagi saya sendiri,ini merupakan sebuah hal yang patus di contoh.

Karena ganguan penglihatan semula dia tidak berani keluar rumah,karena dengan penglihatan yang tidak jelas memandang sesuatu didepannya,apalagi dengan memakai KACA MATA tebal yang membuatnya tidak percaya diri(seperti pikirannya yang minder keluar rumah).makanya Alsa lebih memilih aktivitas di dalam rumah.

Hingga pada tahun 2008 dia memasuki sebuah organisasi pejalan yang tuna netra,Dari situ dia mulai merangkak berlari dengan jarak 100 meter,dan dalam hari yang tidak panjang(berkisar 2 bulan)Alsa mampu berlari menempuh jarak panjang.Akhirnya pada kesempatan sebuah kompetisi marathon di tahun 2009 dia mampu menempuh jarak 10 km.

Setelah dia berpikir Sendir dengan prestasi yang memuaskan dengan marathon yang banyak diikuti dan mendapatkan kontrak kerja di bidang olah raga marathon dia semakin terbangun dan percaya diri.

Dia juga sempat berpikir dengan masukknyay sebuah organisasi ini merupakan tekanan dan target besar dengan kekurangannya.Di luar dugaan dengan ketekunan,kegigihannya serta rasa percaya drinya dia mampu memecahkan rekor.

Sementara dengan penggunaan tongkat sebagai alat bantu Alsa juga mampu meraih prestastinya dengan ikut serta lari jarak panjang dari feat marathon panjangnya 42 km.

Bekrja sama-nya Standart Chartered Marathon yang Alsa ikuti bersamaan dengan sebuah Global Duta Besar yang juga buta(Henry Wanyoike) dengan moto SEEING is BELIEVING sungguh hasil diluar dugaan mereka mampu meraih prestasi marathon.

Dari surat kabar HK New's Meng Pao(明報),ditulis oleh Huang Xiong(黃雄),Dhana/戴安娜 mempublikasikan,,Semoga membawa pencerahan.Salam blogger and good luck.

related Article: