01 January, 2015

Tahun Baru Harapan Dan Peluang Baru

Untaian syukur selayaknya senantiasa tercurah kehadirat Tuhan,Penguasa Alam yang senantiasa mencurahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada seluruh mahkluk tanpa terkecuali.Shalawat dan salam tak luput terangkai kepada Seorang pembawa risalah keAgungan yang telah menebarkan kedamaian dan cinta kasih untuk segenap makhluk.With a greeting full of certainty and sincerity.




Pembaca setia saya,sahabat blogger saya....
Sungguh sebuah rasa yang tak dapat saya rangakaian dalam aksara menyimak animo nge-blog yang telah memberikan pelajaran banyak dan berharga pada saya,meski harus sakit hati dengan debat yang saya ajukan pada Monster eh Master hiks..hiks..bahkan membuat saya nyengir dan tersanjung,kesandung,suka dukanya selama nge-blog ini tetep saya jalani dan saya terima dengan penuh keikhlasan.
Sungguh sebuah pemandangan yang sebelumnya belum pernah terbesit dalam benak saya,inilah APRESIASI MUNAJAT NGE-BLOG para pecinta blogger,dan semua itu terekam pada memory saya di sela-sela komentar,support dengan rekaman yang sangat harmoni pada postingan saya ini(sok pinter yo ..ups belajar rek).

Pembaca setia saya,sahabat blogger saya...
Kita memasuki tahun baru 2015 dengan meningkatkan segala puji dan syukur pada Tuhan,yakni sesuai dengan tema di atas Tahun baru  berarti kesempatan atau peluang baru.Ia adalah karunia agar kita memanfaatkan  dengan sebaik-baiknya dan tidak membiarkan begitu saja,kita hidup dalam ruang dan waktu,jadi kesempatan selalu kondisional.
Memanfaatkan kesempatan untuk merancang dan melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh memperhitungkan realitas kehidupan yang menjadi konteks kehidupan kita.Terus apa yang dimaksud dengan konteks yang nyata pada kita???seringkali kita menganggap kenyataan hanya semata-mata yang ada kaitannya dengan poitik,ekonomi,sosial dan budaya.

Nah dalam hal ini kenyataan yang kita hadapi sungguh amat memprihatinkan dan menakutkan,kita memasuki tahun 2015,tahun baru harapan dan peluang baru yang didalam berbagai  kesenjangan yang ada yang mengecam eksistensi kehidupan masyarakat luas,termasuk saya yakni sebagai buruh di perusahaan asing.
Lantas apa yang harus kita jalani???jawaban berpulang pada pribadi masing-masing namun menurut saya marilah kita jalani dengan opstimis.optimis dan pesimis tidak saya jabarkan dengan verbal dihadapan pembaca atau orang lain.tapi kita sendirilah yang tahu apakah opstimis dan pesismis menyikapinya,sedang tingkai optimis dan pesimis inilah yang tidak bisa di ukur dengan ucapan mulut.
Karena menurut saya optimis merupakan doktrin hidup yang mengajarkan  kita untuk meyakini  adanya kehidupan yang bagus buat kita(punya harapan)dan di masa nanti(akhirat).Selain itu optimisme merupakan kecenderunganatin untuk merencanakan aksi,peristiwa atau hasil yang lebih bagus.Dapat saya sampaikan optimisme  berarti kita meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu  kita gunakan untuk aksi yang lebih bagus,guna meraih  hasil yang lebih bagus,baik di duni maupun di akhirat.amien...

Seperti biasa,setiap komentar berupa saran dan kritik saya harapkan demi perbaikan ke depan amien.Akhirul salam Tahun baru harapan dan peluang baru terekam dengan untaian kata MET TAHUN BARU  2015 yach...!!!semoga lebih baik dalam mengisi tahun baru dengan lebih baik melangkah ke depan gitu...dalam peralihan tahun ini,semoga tahun ini kita,senantiasa mendapatkan Ridho-Nya,diampuni segala kesalahan kita,berkahi hari-hari di tahun baru ini dengan bimbingan-Mu  wahai  Tuhan,HidayahMu ,lindunganMu amien....untaian kalimat di atas semoga bisa membuka hati kita,menyibak makna di balik aksara  sehingga motivasi,ispirasi benar benar berbobot dan berisi amien...Salam sahabat Blogger dan Good luck yach...

related Article:

2829 Was Commented to “Tahun Baru Harapan Dan Peluang Baru”

«Oldest   ‹Older   1 – 200 of 2829   Newer›   Newest» «Oldest ‹Older   1 – 200 of 2829   Newer› Newest»

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda/Thanxs for Ur Comments/
感谢您的评论 dan please dont SPAM yach...

 

Dhana Arsega/戴安娜 Copyright © 2011 --Edit and Converted by Dhana Arcamo